Masa Pra-Aksara di Indonesia dan Sejarahnya

Masa Pra-Aksara di Indonesia dan Sejarahnya

Halo sobat jagoansekolah! Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang Zaman Pra-aksara di Indonesia. Manusia terbentuk di bumi di anugerahi kemampuan berfikir yang sempurna. Namun kemampuan tersebut tentunya tidak datang begitu saja, tentu ada tahapan yang dilalui. Masa pra-aksara adalah salah satunya.

A. Pengertian Masa Pra-Aksara

Masa pra-aksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Masa pra-aksara juga biasa disebut dengan masa nirleka (nir berarti tidak ada dan leka berarti tulisan). Pra-aksara sendiri berasal dari dua gabungan kata yang berbeda yakni pra yang artinya sebelum dan aksara yang berarti tulisan. Di zaman ini terdapat peradaban manusia yang belum mengenal tata cara bahasa maupun tulisan.

Zaman pra-aksara di Indonesia merupakan sebuah masa sejarah dalam peradaban Indonesia kuno. Zaman ini berlangsung sebelum kerajaan Kutai berdiri, yakni sebelum tahun 350 M. 

Karena belum ditemukannya tulisan pada masa pra-aksara, para peneliti menganalisa barang-barang peninggalan dari masa tersebut untuk meneliti bagaimana kehidupan manusia pada zaman purba.

B. Zaman Pra-Aksara di Indonesia

Periode pra-aksara menurut Geologi dibagi ke dalam 4 zaman. Zaman tersebut merupakan pembabakan masa prasejarah yang terdiri dari:

1. Arkeozoikum

Masa Arkeozoikum adalah periode dimana bumi dalam tahap pembentukan. Karena permukaan bumi masih sangat panas, maka di periode ini tidak terdapat kehidupan. Zaman tertua atau Arkeozoikum ini berlangsung kira-kira selama 2500 juta tahun lamanya.

2. Paleozoikum

Masa Paleozoikum adalah periode awal bumi menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Munculnya hidrosfer (air) dan atmosfer (udara) memberikan kesempatan untuk makhluk hidup berkembang. Makhluk hidup yang ada pada masa ini adalah mikro organisme, ikan, amfibi, reptil, dan hewan tanpa tulang punggung. Masa Paleozoikum berlangsung selama 340 juta tahun.

3. Mesozoikum

Masa Mesozoikum merupakan masa bumi sudah layak untuk menjadi tempat tinggal. Ini ditandai dengan hidupnya para dinosaurus atau reptil besar. Zaman Mesozoikum ini berlangsung sekitar 140 juta tahun.

Namun masa Mesozoikum pun berakhir karena banyak perubahan di bumi seperti jatuhnya meteor dan bencana besar lainnya yang membuat dinosaurus punah. Maka muncul kehidupan lain yaitu jenis burung dan hewan menyusui.

4. Neozoikum

Seperti disebutkan di atas masa Neozoikum adalah masa setelah kepunahan dinosaurus. Permukaan bumi didominasi oleh burung dan mamalia. Masa Neozoikum sendiri dibagi ke dalam dua bagian yakni:

  • Zaman Tersier: Muncul hewan primata menyusui. Zaman ini berlangsung selama 60 juta tahun.
  • Kuartier: Pada Zaman ini manusia tercatat sudah hidup di muka bumi, maka ini adalah masa paling penting.
C. Manusia Zaman Pra-Aksara di Indonesia

Manusia Purba adalah awal mula terbentuknya manusia seperti kita semua. Walaupun belum mengenal bahasa dan tulisan, manusia purba sudah bisa berjalan dengan dua kaki tegak dan menggunakan peralatan.

Indonesia sendiri merupakan daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Ini menandakan bahwa, manusia di zaman purba dapat hidup tanpa melalui banyak musim. Para arkeolog dan peneliti mengklasifikasikan manusia yang hidup di zaman pra-aksara sebagai berikut ini.

1. Pithecanthropus

Pithecanthropus merupakan manusia purba pertama yang ditemukan di Indonesia oleh seorang geolog Belanda yang bernama B.D van Rietschoten pada tahun 1889. Beliau menemukan tengkoraknya di daerah Wajak, Tulungagung, Jawa Timur).

Setelah itu, peneliti lain, Dr. Eugene Dubois menemukan fosil di Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Beliau menamai fosil tersebut dengan Pithecanthropus Erectus yang memiliki arti manusia kera yang berjalan tegak, atau disebut juga dengan sebutan Manusia Jawa.

Peneliti Dufjes dan Von Koenigswald datang ke Indonesia kemudian menemukan fosil Pithecanthropus Erectus di Perning, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Mereka menamai penemuannya dengan Pithecanthropus Mojokertensis atau Pithecanthropus Robustus.

2. Meganthropus

Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia purba yang memiliki arti manusia besar dari Jawa. Ini dikarenakan saat diteliti, fosil Meganthropus memiliki tulang rahang bawah yang tegap dan bergeraham besar.

Jika dibandingkan dengan fosil Pithecanthropus, fosil Meganthropus lebih besar dan berperawakan lebih tegap.

3. Homo

Manusia purba Homo terbagi ke dalam 3 bagian yakni:

  • Homo Soloensis
    Homo Soloensis ditemukan oleh Weidenreich dan Koenigswald pada tahun 1931. Diperkirakan manusia jenis Homo Soloensis lebih maju daripada Pithecanthropus. Homo Soloensis memiliki arti Manusia dari Solo. Manusia jenis ini ditaksir hidup pada tahun 35000-15000 sebelum masehi. Homo Soloensis memiliki volume otak 1.000 hingga 1.300 cc dengan tinggi badan sekitar 130 – 210 cm dengan tubuh tegap.

  • Homo Wajakensis
    Fosil Homo Wajakensis ditemukan oleh peneliti B.D van Rietschoten pada tahun 1889 di sekitar Tulungagung Jawa Timur.  Homo Wajakensis merupakan perubahan dari Homo Soloensis. Homo Wajakensis memiliki volume otak 1.630 cc dengan muka datar dan lebar serta tinggi badan sekitar 130 – 210 cm.

  • Homo Floresiensis
    Tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional bersama Peter Brown dan Mike J Morwood berhasil menemukan fosil Homo Florensiensis di Gua Liang Bua, Flores pada tahun 2003. Homo Florensiensis memiliki tubuh yang kecil, hanya sekitar 1 meter. Karena itu, Homo Florensiensis sering disebut dengan manusia hobbit atau manusia kerdil. Manusia jenis ini telah lumayan maju karena sudah dapat membuat peralatan dari batu dan memasak dengan api. Homo Floresiensis diperkirakan hidup sekitar 30.000 – 18.000 tahun yang lalu.
Demikian rangkuman dan penjelasan mengenai zaman pra-aksara di Indonesia. Semoga dapat membantu pembelajaran kalian di sekolah ya!

0 Response to "Masa Pra-Aksara di Indonesia dan Sejarahnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel